BAB 1
PENDAHULUAN
A.PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MANAJEMEN
Pengertian
Manajemen
Manajemen berasal dari kata "to manage"
yang artinya mengaturr Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi margin merupakan
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diingini.
Karena manajemen diartikan "mengafur" maka
timbul beberapapertanyaan bagi kita:
· Apa
yang diatur
adalah semua
unsur-unsur manajemen yang terd iri dari men, money, method, materials,
machines and market disingkat dengan 5 M dan semua aktivitas yang
ditimbulkannya dalam proses manajemen itu.
· Kenapa
harus diatur
agar 5 M itu lebih
berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinir dalam mencapai
tujuan yang optimal.
· Siapa
yang mengatur
adalah pemimpin dengan
rvervenang kepemimpinannya melalui instruksi dan atau persuasif, sehingga 6 M
dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan.
· Bagaimana
mengaturnya
yaitu melalui proses
dari urutan fungsi-fungsi manaiemen (perencanaan, pengorganisa sian, pengarahan
dan pengendalian = planning organizing, directing and controlling).
· Di
mana harus diatur
adalah dalam suatu
organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat dan wadah (tempat)
untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya.
Untuk lebih jelasnya pengertian manajemen ini
penulis mengutip beberapa definisi sebagai berikut:
Drs.
Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Andrew
F. Sikula
Manajemen pada umumnya
dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh pemsahaan sehingga
akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
G.
R. Terry
Manajemen adalah suatu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Harold
Koontz and Cyril O'Donnel
Manajemen adalah usaha
mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian
manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
Jika kita simak definisi-definisi di atas dapatlah
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Bahwa manajemen mempunyai tujuan yang
ingin dicapai;
2.
Manajemen mempakan perpaduan antara ilmu
dengan seni;
3.
Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinir, koperatif, dan
terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6 M);
4.
Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerja
sama dalam suatu organisasi;
5.
Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab;
6.
Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (P.O.S.D. dan C);
7.
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Apa dasar (persyaratan) supaya manajemen dapat
diterapkan? Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika:
1. adanya
tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai;
2. adanya
kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formil;
3. adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur;
4. adanya
hubungan formil dan ikatan tata tertib yang baik;
5. adanya
sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan;
6. adanya
organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama;
7. adanya
wewenang (authority) dan responsibility dari setiap individu anggotanya;
8. adanya
koordinasi, integrasi dan sinchronisasi (KIS) dari Proses manajemen tersebut;
9. adanya
pemimpin/pengatur dan barvahan yang akan diatur;
10. adanya relationships in organization dan human
organization;
11. adanya the nature of men and the nature of
organization;
12. adanya komunikasi dan delegation of authority.
B. FILSAFAT DAN ASAS.ASAS MANAJEMEN
Filsafat
manajemen adalah kerja sama saling menguntungkan, bekerja efektif dan dengan
metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal. (penulis).
F.
W. Taylor
Filsafat manajemen
yaitu manajer akan lebih banyak bertanggung iawab dalam perencanaan dan
pengendalian serta dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian para pekerja dan
mesin-mesin menurut aturan-aturan hukum-hukum dan formula-formula, sehingga
dengan jalan demikian akan membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya dengan
biaya yang rendah bagi majikan dan penghasilan yang lebih besar bagi buruh.
Pemimpin harus menjadi sumber kegiatan, penanggung
jawab hasil yang dicapai dalam aktivitas proses manajemen itu.
Pemimpin yang inovatif, kreatif, cakap dan berani
mengambil keputusan, maka aktivitas-aktivitas organisasi yang dipimpinnya
semakin dinamis.
Filsafat
manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar
atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah
manajer.
Manfaat Filsafat Manajemen
1. Memberikan
suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer.
2. Memberikan
kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen untuk mencapai
tujuan
3. Memberikan
dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer tentang:
a. proses berpikir dengan mudah dapat
diorientasikan;
b. tekanan diletakkan
atas keseluruhan (general), bukan pada bagian individual yang dipilih.
4.
Dapat dipergunakan untuk mendapatkan
sokongan dan partisipasi para bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer
dan mengerti tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filsafat
manajemen.
5.
Memberikan pedoman arah pemecahan yang
terbaik terhadap masalah-masalah yang dihadapi manajer.
6.
Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bus
manajer dalam melakukan wewenang kepemimpinannya.
Penerapan Filsafat Manajemen
a. Filsafat
yang berbeda-beda berkembang, karena itu manajemen diterapkan dalam keadaan
yang berbeda-beda;
b. Perbedaan
personalitas setiap manajer;
c. Perbedaan
dalam hal penilaian terhadap manusia.
Asas-asas Manajemen
Asas (prinsip) adalah merupakan suatu pernvataan
fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan.
Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya
permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan inti
sari kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar
tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak, artinya penerapan asas harus
mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus, situasi dan keadaan-keadaan yang
berubah-ubah.
Asas bukanlah hukum atau dogma, tetapi hanya sebagai
hipotesis yang harus diterapkan secara fleksibel, praktis, relevan dan
konsisten. Dengan menggunakan asas-asas manajemen, Seorang manajer dapat mengurangi
atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya dan
kepercayaan pada diri sendiri pun akan semakin besar. Manajer secara beralasan
dapat meramalkan hasil-hasil usaha atau kegiatan-kegiatannya.
Asas-asas umum manajemen (Seneral principles of
management), menurut:
Henry Fayol
1.
Division of work (asas pembagian kerja).
2.
Authority and Responsibility (asas wewenang dan tanggung jarvab).
3.
Discipline (asas disiplin).
4.
Unity of command (asas kesatuan perintah).
5.
Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah).
5.
Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi).
7.
Renumeration of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar).
8.
Centralization (asas pemusatan wewenang).
9.
Scalar of Chain (asas hierarchy atau asas rantai berkala).
10.
Order (asas keteraturan).
11.
Equity (asas keadilan).
'12.
Initiative (asas inisiatif).
13.
Esprit de Corps (asas kesatuan).
14.
Stability of Turn-over Personnel (asas kestabilan masa jabatan).
1. Division of Work
Asas ini sangat penting, karena adanya "Limit
Factors", artinya adanya keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan
semua pekerjaan, yaitu:
a.
keterbatasan waktu;
b.
keterbatasan dalam pengetahuan;
c.
keterbatasan dalam kemampuan;
d.
keterbatasan dalam perhatian.
2. Authority and Responsibility
Menurut asas ini perlu adanya pembagian wewenang dan
tanggung jawab antara atasan dan bawahan; wewenang harus seimbang dengan tanggung
jawab. Misalnya wewenang sebesar X, maka tanggung jawab pun sebesar X.
Wewenang
(authority) menimbulkan hak, sedangkan tanggung jawab
menimbulkan
kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi
atau
komunikasi antara atasan dan bawahan.
3. Discipline
Menurut asas ini, hendaknya semua perjanjian,
peraturan yang telah ditetapkan, perintah atasan harus dihormati, dipatuhi dan
dilaksanakan sepenuhnya.
4. Unity of Command
Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan hanya
menerima perintah dari seorang atasan dan bertanggung jawab hanya kepada
seorang atasan pula. Tetapi seorang atasan dapat memberi perintah kepada
beberapa orang bawahan. Asas kesatuan perintah ini perlu, karena jika seorang bawahan
diperintah oleh beberapa orang atasan, maka ia akan bingung.
5. Unity of Direction
Setiap orang (sekelompok) barvahan hanya memPunyai
satu rencana satu tujuan, satu perintah dan satu atasan, suPaya terwujud
kesatuan arah, kesatuan gerak dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama.
Unity of Command berhubungan dengan karyawan, sedangkan Unity of Direction bersangkutan
dengan seluruh perusahaan.
6. Subordination of Individual
Interest Into General Interest
Setiap orang dalam organisasi harus mengutamakan
kepentingan bersama (organisasi), di atas kepentingan pribadi. Misalnya
pekerjaan kantor sehari-hari harus diutamakan daripada pekerjaan sendiri.
7. Remuneration of Personnel
Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan
sosial harus adil, wajar dan seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan
kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun majikan.
8. Centralization
Setiap organisasi harus mempunyai pusat wewenang,
artinya wewenang itu dipusatkan atau dibagi'bagikan tanpa mengabaikan situasi-situasi
khas, yang akan memberikan hasil
keseluruhan yang memuaskan. Centralization ini sifatnya dalam arti relatif,
bukan absolut/mutlak.
9. Scalar of Chain (Hierarchy)
Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari
atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertikal yang jelas, tidak terputus
dan dengan jarak terpendek.
10. Order
Asas ini dibagi atas "Material Order dan Sosial
Order" artinya keteraturan
dan
ketertiban dalam penempatan barang-barang dan karyawan. Material order artinya
barang-barang atau alat-alat organisasi Perusahaan harus ditempatkan pada
tempat yang sebenarnya; jangan disimpan di rumah. Sosial order artinya
penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.
11. Equity
Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan
dalam Pemberian gaji dan jaminan sosial, pekerjaan dan hukuman. Perlakuan yang adil
akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan gairah kerja. Jika
tidak adil bawahan akan malas dan cenderung mensepelekan tugas-tugas dan
perintah-perintah atasannya.
12. Initiative
Menurut asas ini, seorang pimpinan harus memberikan
dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan
kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri
tugas-tugasnya.
13. Esprit de Corp (Asas Kesatuan)
Menurut asas ini, kesatuan kelompok harus
dikembangkan dan dibinamelalui sistem komunikasi yang baik, sehingga terrvujud
kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang
baik.
14. Stability of Turn-Over of
Personnel (Kestabilan jabatan Karyawan)
Menurut asas ini, pimpinan perusahaan harus bemsaha
agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak terlalu sering. Karena akan
mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya-biaya semakin besar dan perusahaan
tidak mendapat karyawan yang berpengalaman. Pimpinan perusahaan harus berusaha,
agar setiap karyawan betah bekerja sampai masa pensiunnya. Jika sering keluar
masuk karyawan perlu manajer menyelidiki penyebabnya. Apakah karena gaji
terlalu kecil, perlakuan yang kurang baik dan lain sebagainya?
F. W Taylor
1.
Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.
2.
Pemilihan serta pengembangan para pekerja.
3.
Usaha untukmenghubungkan dan mempersatukan metode kerja yang terbaik dengan
para pekerja yang terpilih dan terlatih.
4.
Kerja sama yang harmonis antara manajer dan nonmanajer, meliputi pembagian
kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
Harrington Emerson
1.
Memberi batasan tujuan dengan tegas.
2.
Pikiran yangsehat.
3.
Nasihat (konsultasi) yang konsekuen.
4.
Tata tertib.
5.
Penjelasan yang jujur.
5.
Laporan yang dapat dipercaya, segera dan memadai.
7.
Pengiriman (penyaluran).
8.
Standarisasi dan penjadwalan.
9.
Keadaan yang distandarkan.
10.
Standarisasi operasi.
11.
Pengubahan instruksi praktis yang standar.
12.
Penghargaan keefektifan.
Kesimpulan bahwa asas (prinsip) adalah kebenaran
umum yang memberikan dasar pemikiran, keyakinan dan pedoman pemecahan problem,
pelaksanaannya fleksibel serta disesuaikan dengan situasi, kebutuhan dan
keadaan-keadaan khusus. jadi tidak semua asas itu harus dilakukan.
C. ILMU DAN SENI MANAJEMEN
IImu (science) adalah sekumpulan pengetahuan yang
telah disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum
mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu.
Science marugemanl (manajemen ilmiah) adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang di sistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut
pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Scientific Management adalah manajemen yang
menggunakan ilmu (science) dan scientific method.
Scientific management memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Tersusun
secara sistematis / tera tur.
b. Dapat
dipelajari dan diajarkan.
c. Menggunakan
metode-metod e ilmiah.
d. Dapat
dijadikan suatu teori.
e. Objektif
dan rasional.
Scientific manager ialah manajer yang menggunakan
science dan scientific method dalam usaha memimpin kegiatan-kegiatan bawahannya
melalui fungsi-fungsi manajemen.
Seni (Art) adalah sesuatu kreativitas pribadi yang
kuat dan disertai keterampilan.
Science mengajarkan orang suatu pengetahuan,
sedangkan art (seni) mendorong orang untuk berpraktek.
Seni manajemen meliputi kecakapan untuk melihat
totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk
menciptakan sesuatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan
visi tersebut dengan skills (keterampilan) atau kecakapan yang efektif.
Perbedaan antara
Science dan Art
Science/Ilmu Art/
Seni
l.
Berkembang secara teoretis 1.
Berkembang secara praktis
2.
Membuktikan 2.
Merasa
3.
Meramalkan 3.
Menerka
4.
Memberikan definisi 4.
Menguraian/ Mengajarkan
5.
Memberikan kepastian/ ukuran 5.
Memberikan pendapat.
Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu,
sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan.
Pendekatan ilmu yang dilakukan oleh para ahli
dikenal atas “pendekatan Klasik dan pendekatan Modern". Kedua cara
pendekatan ini mempunyai perbedaan yang sifatnya graduil saja, sebagai berikut.
1. Pendekatan
Klasik lebih memfokuskan analisis spesialisasi dan penguraian yang sifatnya
mikro, sedang pendekatan Modern lebih memfokuskan teori dengan penguraian
kepada perpaduan dan perencanaan/ menyajikan seluruh (generalis) pandangan yang
dibutuhkan, jadi sifatnva makro (generalis).
2. Pendekatan
Klasik (ilmu klasik) penggunaannva (sifatnya) unidimensi, jadi cenderung kepada
hal-hal yang terbatas, sedang pendekatan Modern cenderung pandangannya
"multidimensi", jadi penggunaan kepada hal-hal yang luas.
Misalnya:
Pendekatan Klasik kursi
hanya untuk tempat duduk saja, sedang pendekatan Modern kursi dapat digunakan
untuk beberapa hal seperti tempat duduk, tangga, pemukul dan lain sebagainya.
3. Pendekatan
Klasik terhadap manajemen/organisasi lebih memfokuskan kepada internal (metode
dan prosedur kerja), sedangkan pendekatan Modern generalis meliputi metode,
prosedur dan sistem (internal dan eksternal)-nya.
D. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa
fungsi. Pembagian fungsi-fungsi manajcmen ini tujuannya adalah:
a. supaya
sistematika urutan pembahasannya lebih teratur;
b. agar
analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam;
c. untuk
menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer.
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
MENURUT:
G. R. TERRY JOHN F. MEE LOUIS
A. ALLEN
l.
Planning Planning Leading
2.
Organizing Organizing Planning
3.
Actuating Motivating Organizing
4.
Controlling Controlling Controlling
HENRY FAYOL HAROLD DR. SP. SIAGIAN
KOONTZ &
CYRIL
O’DONNEL
1. Planning Planning Planning
2. Organizing Organizing Organizing
3. Commanding Staffing Motivating
4. Coordinating Directing Controlling
5. Controlling Controlling Evaluating
LUTHER GULLICK JOHN D. MILLET
1. Planning Directing
2. Organizing Faciliating
3. Staffing
4. Directing
5. Coordinating
6. Reporting
7. Budgeting
TUGAS-TUGAS MANAJER TERHADAP FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN
1. Top
Manager (TM), tugas-tugasnya (aktivitas-aktivitasnya) lebih banyak pada fungsi
planning dan organizing daripada kepada fungsi Directing dan Controling, kareni
sifat pekerjaannya adalah kerja "pikir" yaitu merencanakan, mengambil
keputusan dan mengorganisir. Jadi walaupun TM kelihatan santai sebetulnya dia
selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan,
2. Middle
Manager (MM), tugasnya (aktivitasnya) terhadap planning, dan organizing
seimbang dengan Directing dan Controlling, karena ke4a pikimya sama dengan
kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM, tetapi juga
harus bisa mengerjakan serta menjelaskannya kepada LM. MM merupakan manajer dua
alam artinya harus bisa untuk Planning + Organizing serta dapat pula untuk
Directing + Controlling.
3. Lower
Manager (LM), tugas/aktivitasnva lebih banyak pada fungsi "Directing/Actuating
dan Controlling daripada ke fungsi Planning dan Organizing". (DC > PO).
Hal ini disebabkan LM merupakan Manager Operasional yang langsung memimpin para
pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis
(spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.
Perencanaan (Planning)
adalah
proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik
dari alternatif-alternatif yang ada (penulis).
Perencanaan
adalah fungsi dari seorang manajer yang berhubungan dengan memilih
tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan
program-program dari alternatif-alternatif yang ada. (Harold Koontz and Cyril
O'Donnel)
Pengorganisasian (Organizing)
adalah
suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam- macam aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang orang pada aktivitas
ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif
didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut.(Drs. Malayu S.P. Hasibuan)
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakukan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat sama secara
efisien dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal meraksanakan
tugas-tugas tertentu daram kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
tujuan-tujuan atau sasaran tertentu.
Pengarahan
adalah
mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk
mencapai tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan).
Pengarahan
adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhras
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian. (G.R. Tery)
Earl P. Strong:
Pengendalian
adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai
dengan ketetapan-keteiapan dalam rencana.
Harold Koontz:
Pengendalian
adalah pengukuran dan pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara.
BAB 2
PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN DAN
ORGANISASI
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan
merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat/wadah yang
statis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada
setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem-subsistem) serta
penentuan hubungan-hubungan. Organizing berasal dari kata "organism" yang
berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan
sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan
terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema,
bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan, karyawan,
hubungan-hubungan yang ada dan lain sebagainya.
Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagaimana hubungan antara organizing dan
organization itu?
Hubungan pengorganisasian dengan organisasi adalah
hasil dari Pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses oleh
organiastor (manajer), hasilnya organisasi yang sifatnya statis.
Jika pengorganisasian baik, maka organisasi pun akan
baik dan tujuan pun relatif mudah dicapai.
Apa pengertian pengorganisasian (organizing) dan
organisasi itu?
Pengertian pengorganisasian dan organisasi ini,
penulis mengkutip definisi yang dikemukakan para penulis, sebagai berikut.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Pengorganisasian
adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas,yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada
setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
George R. Terry
Pengorganisasian
adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka dapat
bekerja sama secara efisien dan
dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi
dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu.
Koontz & O'Donnel
Fungsi
pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, Pengelompokan kegiatan-kegiatan
tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta
melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya.
Louis A. Allen
Kita
dapat mendefinisikan organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokan
pekerjaan yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan
tanggung jawab, dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama
secara efektif dalam mencapai tujuan.
Drs. M. Manullang
Organisasi
dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan
pembagian pekeriaan yang akan dilakukan, pembatalan tugas-tugas atau tanggung
jawab serta wewenang dan penetapan hubungan- hubungan antara unsur-unsur
organisasi, sehingga memungkinkan Orang-orang dapat bekerja bersama-sama
seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan. Secara singkat organisasi adalah
suatu perbuatan diferensiasi tugas-tugas.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Organisasi
adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekeria sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
James
D. Mooney
Organisasi
adalah setiap bent perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Benhard
Organisasi
adalah suatu sistem kerja sama yangterkoordinasi secara sadar dan dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Koontz & O'Donnel
organisasi
adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi
yang struktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara
posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Jadi organ isasi adalah hubungan struktural yang
mengikat/ menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha,
dikoordinasi.
Stephen P. Robbins
Perilaku
organisasi adalah satu bidang ilmu yang rnenyelidiki dampak dari individu,
kelompok dan struktur atas perilakunya di dalam organisasi, dengan tujuan untuk
menerapkan ilmu tersebut guna meningkatkan efektivitas organisasi.
Prof. DR. Mr. S. Pradjudi
Atmosudiro
Organisasi
adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Aspek-aspek
penting dari definisi-definisi di atas, adalah:
1.
adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai;
2.
adanya sistem kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang;
3.
adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama karya$/an;
4.
adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan yang terintegrasi;
5.
adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati;
6.
adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas;
7.
adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi;
8.
adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan.
Kenapa organisasi sangat penting dalam manajemen?
Organisasi
sangat penting dalam manajemen, karena:
1.
organisasi adalah syarat utama adanya manajemen, tanpa organisasi manajemen
tidak ada;
2.
organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalarn
mencapai tujuan;
3.
organisasi adalah tempatkerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan
tugas-tugasnya;
4.
organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Unsur-unsur Organisasi
1. Manusia
(human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja
sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin (bawahan).
2. Tempat
Kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannva.
3. Tujuan,
artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.
4. Pekerjaan, artinya organisasi baru ada, jika
ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.
5. Struktur,
artinya organisasi baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama antara manusia
yang satu dengan yang lainnva.
6. Teknologi,
artinya organisasi baru ada, jika terdapat unsur teknis.
7. Lingkungan
(Environment External social system), artinya organisasi baru ada, jika ada
lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerja sama sosial.
Hubungan-hubungan dalam Organisasi
Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan
salah satu syarat terciptanya kerja sama (team work), antara karyarvan dengan
karyawan, dan antara departemen dengan departemen.
Hubungan-hubungan ini d alam suatu organisasi dapat digolongkann
atas:
a. Line
relations;
b. Functionalrelations;
c. Staff
relations;
d. Coordination
relations.
George
R.Terry
1. Hubungan konkret (real sense), menunjukkan
hubungan antara manusia (karyarvan dengan karyawan) sebagai akibat organisasi.
2. Hubungan abstrak, menuniukkan hubungan
pekeriaan antara bagian dengan bagian, departemen dengan departemen.
V.A.
Graicunas
1. Direct Single Relationship (hubungan tunggal
langsung) adalah hubungan antara atasan langsung dengan seorang bawahannya.
2.
Direct Group Relationship (hubungan kelompok langsung), adalah hubungan langsung
antara atasan dengan beberapa orang bawahannya.
3.
Cross Relationship (hubungan silang) adalah hubungan antara bawahan dengan
bawahan yang disaksikan oleh atasan.
Drs.
Malayu S.P. Hasibuan
1. Hubungan
Vertikal, baik hubungan konkret maupun hubungan abstrak. Hubungan konkret,
yaitu hubungan individu atasan dengan individu bawahannya. Hubungan abstrak,
yaitu hubungan pekerjaan (bagian) yang satu dengan pekerjaan (bagian) lainnya
yang diintegrasikan. Misalnya pada perusahaan garmen hubungan bagian tukang gunting
dengan bagian tukang jahit.
2.
Hubungan Horizontal, baik hubungan konkret maupun hubungan abstrak. Hubungan
konkret, yaitu hubungan antara individu karyawan yang sama golongannya sebagai
akibat organisasi. Hubungan abstrak, yaitu hubungan pekerjaan (bagian) yang
satu dengan pekerjaan (bagian) lain yang harus dikoordinasi. Misalnya bagian
tukang gunting pakaian orang dewasa dengan tukang gunting pakaian anak-anak.
Organisasi Terdiri dari
1.
Pengaturan yang berorientasi sasaran, orang-orang dengan tujuannya (Gosl
Oriented Arrangement);
2.
Orang-orang berinteraksi dalam kelompok (Psichosocial System);
3.
Orang dengan menggunakan pengetahuan dan teknik (Technological System);
4.
Interaksi kegiatan-kegiatan yang terstruktur serta orang-orang bekeria sama dalam
hubungan-hubungan yang berpola (Struktur System).
B. ASAS-ASAS ORGANISASI
Untuk
terwujudnya suatu organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan,
secara selektif harus didasarkan pada asas-asas (prinsip-prinsip) organisasi
sebagai berikut.
1. Principle
of Organizational Objective;
2. Principle
of Unity of Objective;
3. Principle
of Unity of Command;
4. Principle
of the Span of Management;
5. Principle
of Delegation of Authority;
6. Principle
of Parity of Authority and Responsibility;
7. Principle
of Responsibility;
8. Principle
of Departmentation (Principle of Division of Work);
9. Principle
of Personnel Placement;
10. Principle
of Scalar Chain;
11. Principle
of Efficiency;
12. Principle
of Continuity;
13. Principle
of Coordination.
Penjelasan singkat dari asas-asas di atas, adalah:
1. Principle of organizatiorul objective (asas
tujuan organisasi)
Menurut asas ini
firjuan organisasi harus jelas dan rasional, apakah berrtujuan untuk
mendapatkan laba (business organization) ataukah untuk memberikan pelayanan
(public organization). Hal ini merupakan bagian Penting dalam menentukan struktur
organisasi.
2. Principle
of Unity of Objective (asas kesatuan tuiuan)
Menurut asas ini, di
dalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada kesatuan tujuan yang ingin
dicapai. Organisasi secara keseluruhan dari tiap-tiap bagiannya harus berusaha
untuk mencapai tujuan tersebut. organisasi akan kacau, jika tidak ada kesatuan.
3. Principile
of Unity of Command (asas kesatuan perintah)
Menurut asas ini,
hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban
hanya kepada satu orang atasan, tetapi
seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
4. Principle of the Span ot'Manngetnent hsas
rentangkmdali) Menurut asas ini, seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif
sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. jumlah bawahan ini
tergantung kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan.
5. Principle of Delegation of Authority (asas
pendelegasian wewenang)
Menurut asas ini, hendaknya pendelegasian wewenang dari seseorang atau
sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif, sehingga ia mengetahui wewenangnya.
6. Principle of Parity of Authority and Responsibility
(asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung
jawab yang timbul karenanya harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang
didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang
itu sendiri atau sebaliknya. Misalnya, jika wewenang sebesar X, tanggung jawabnya
Pun harus sebesar X pula.
7. Principle of Responsibility (asas tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan
harus sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang;
seseorang hanya bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang
tersebut.
8. Principle of Departmentation (principle of devision of
work = asas pembagian kerja)
Menurut asas ini, pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja (departemen) hendaknya didasarkan
atas eratnya hubungan pekeriaan tersebut.
9. Principle of Personnel Placement (asas penempatan personelia)
Menurut asas ini, hendaknya penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus
didasarkan atas kecakapan, keahlian dan
keterampilannya (the right men, in the right job); mismanajemen Penempatan harus
dihindarkan.
10.
Principle of Scalar Chain (sas jenjang berangkai)
Menurut asas ini, hendaknya saluran perintah/wewenang dari atas ke bauwah
harus merupakan mata rantai vertikal vang jelas dan tidak terputus-putus serta
menempuh jarak terpendek. Sebaliknva pertanggungjawaban dari bawahan ke atasan
juga melalui mata rantai vertikal, jelas dan menempuh jarak terpendeknya.
11.
Principle of Efficiency (asas efisiensi)
Menurut asas ini, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat
mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12.
Principle of Continuity (asas kesinambungan)
organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
13.
Principle of
Coordination (asas koordinasi)
Asas ini merupakan tindak lanjut dari asas-asas organisasi lainnya.
Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala
tindakan, supaya terarah kepada sasaran yang ingin dicapai.
Apa tanda-tanda (ciri-ciri)
organisasi vang baik itu?
Tanda-tanda (ciri-ciri) orgapisasi yang baik dan
efektif, antara lain adalah:
- Tujuan organisasi itu jelas dan realistis.
- Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, subsistem- subsistem atau bagian-bagian harus baik dan jelas.
- Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan.
- Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Unit-unit kerja (departemen-bagian)-nya di tetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan Pekeriaan.
- Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan.
- Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak.
- Sumber perintah dan tanggung jarvab harus jelas, melalui jarak yang terpendek.
- Jenis wewenang (authorifv) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.
- Mismanajemen Penempatan karyawan tidak ada.
- Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya jelas dan serasi.
- Pendelegasian wewenang harus berdasarkan job description karyawan.
- Deferensiasi, koordinasi, integrasi dan sinchronisasi harus baik.
- Organisasi harus luwes dan fleksibel.
- Organisasi harus mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Organisasi yang relatif
baik, jika pengorganisasiannya dilakukan dengan baik. Agar pengorganisasian
berjalan lancar, efisien dan efektif, organisator (manajer) harus menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apakah organisasi itu dan mengapa organisasi itu
diperlukan?
2. Mengapa pengorganisasian perlu dan bagaimana supaya
organisasi
itu baik?
3. Bagaimana pengelompokan aktivitas dan penenhran
departemendcpartemen
organisasi /perusahaan dilakukan?
4. Bagaimana pendelegasian wewenang?
5. Jenis wewenang apa yang dialokasikan ke seluruh
struktur organisasi?
6. Berapa banyak wewenang yang akan disebarkan ke
seluruh struktur organisasi?
Organisasi adalah suatu
sistem perserikatan,berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yangbekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi i ini hanya menjadi wadah dan
alat untuk melakukan proses manajemen tersebut.
Pengorganisasian merupakan proses yang mana struklur
orgarnisasi dibuat dan ditegakkan.
Tegasnya, proses
pengorganisasian adalah meliputi pembatasan dan penjumlahan tugas-tugas,
pengelompokan dan pengklasifikasian tugas-tugas, pendelegasian wewenang di
antara karyawan perusahaan.
Bagaimana proses
(langkah-langkah) pengorganisasian itu?
C. PROSES
(LANGKAH-LANGKAH) PENGORGANISASIAN
1. Tujuan,
manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai; apa profit motive atau service motive.
2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus
mengetahui, merumuskan dan mengspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan.
3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer
harus mengelompokkan kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar
tujuan yang sama;
4. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus
menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen.
5. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah
karyawan pada setiap departemen atau bagian.
6. Perincian peranan perorangan, artinya manajer harus
menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap individu karyawan/ supaya tumpang tindih
tugas terhindarkan.
7. T'ipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan
tipe organisasi apa yang akan dipakai, apakah "line organization, line and
staff organization ataukah function organization.”
8. Struktur organisasi (organization chart = bagan
organisasi), artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi yang
bagaimana yang akan dipergunakan, apa struktur organisasi "segitiga
vertikal, segitiga horizontal, berbentuk lingkaran, berbentuk setengah
lingkaran, berbentuk kerucut vertikal/horizontal ataukah berbentuk oval".
Jika proses pengorganisasian
di atas dilakukan dengan baik dan berdasarkan ilmiah, maka organisasi yang
disusun akan baik, efektif efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Apakah pengertian dan
manfaat struktur organisasi itu?
The Liang Gie
Struktur Organisasi adalah kerangka yang mervujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan
di antara bidang-bidang kerja, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan
dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerja sama.
Suatu struktur organisasi akan memberikan informasi
tentang:
1. Tipe Organisasi, artinya struktur organisasi akan
memberikan informasi tentang tipe organisasi yang dipergunakan perusahaan, apa
line organization, line and staff organization atau functional organization.
2. Pendcpartemenan Organisasi, artinya struktur
organisasi akan memberikan informasi mengenai dasar pendepartemenan (bagian), apa
berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah, produksi, shif dan lain sebagainya.
3. Kedudukan, artinya strukfur organisasi memberikan
informasi mengenai, apa seseorang termasuk kelompok manajerial atau karyawan operasional.
4. Jenis Wewenang, artinya struktur organisasi
memberikan informasi tentang wewenang yang dimiliki seseorang, apa line authority,
staff authority atau functional authority.
5. Rentang Kendali, artinya struktur organisasi
memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam setiap departemen (bagian).
6. Manajer dan Bawahan, artinya struktur organisasi
memberikan informasi mengenai garis perintah dan tanggung jawab, siapa atasan
dan siapa bawahan
7. Tingkatan Manajer, artinva struktur organisasi
memberikan informasi tentang Top Manager, Middle Manager dan Lower Manager.
8. Bidang Pekerjaan, artinya setiap kotak dalam
struktur organisasi memberikan informasi mengenai tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan
serta tanggung jawab yang dilakukan pada bagian tersebut.
9. Tingkat Manajemen, artinya sebuah bagan tidak hanya
menunjukkan manajer dan bawahan secara perorangan, tetapi juga hierarkhi rnanajemen
secara keseluruhan. Semua karyawan yang melapor kepada orang yang sama berada
pada tingkat manajemen yang sama/ tidak jadi soal di mana mereka ditempatkan
dalam organisasi
10. Pimpinan Organisasi, artinya struktur organisasi
memberikan informasi tentang, apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau presidium.
STRUKTUR ORGANISASI (ORGANIZATION CHART)
a. Bentuk Segitiga Vertikal dan Horizontal
Kebaikannya:
1. Tingkatan manajer dan kedudukan setiap karyawan jelas dan
mudah diketahui.
2. Garis perintah dan
tanggung jarvab jelas dan mudah kelihatan.
3. Rentang kendali setiap
bagian jelas dan mudah diketahui.
4. Posisi kedudukan setiap karyarvan
(manajerial/operasional) jelas dan mudah diketahui.
5. Jenis wewenang yang
dimiliki setiap pejabat jelas dan mudah diketahui.
6. Pimpinan organisasi (Top
Manager), jelas kelihatan.
7. Berapa tingkat (golongan)
organisasi mudah diketahui.
Kelemahannya:
1. Pimpinan kolektif
(presidium) tidak dapat digambarkan.
2. Top Manager kelihatan hanya mempunyai authority ke
dalam organisasi saja.
Bentuk struktur organisasi segitiga ini paling banyak
dipergunakan oleh organi sasi / perusahaan.
b.
berbentuk Lingkaran
Kebaikannya:
1. Top Manager kelihatan mempunvai lvelvenang ke
setiap penjuru.
2. Top Manager/ kelihatan
sebagai sentral keputusan dan kebijaksanaan.
Kelemahannya:
1. Untuk mengetahui kedudukan atasan dan bawahan agak
sulit dan kurang jelas.
2. Pendelegasian wewenang dan pertanggung jarvab tidak
jelas kelihatan.
3. Kedudukan seorang barvahan dapat kelihatan sebagai
atasan (B) terhadap C, sebab ia lebih dekat pada A.
4. Demikian juga
misalnya bawahan B, bisa lebih dekat pada A, jadi seperti bawahannyalah B.
5. Kedudukan (posisi) staf sulit digambar dalam bentuk
struktur ini.
c.
Berbentuk Setengah Lingkaran
Struktur organisasi vang
berbentuk setengah lingkaran ini, pada proinsipnya sama dengan yang berbentuk
lingkaran. Perbedaannya hanya terletak, bahwa barvahan Middle Manager terletak
di luar lingkaran pertama.
Kelemahan bentuk struktur
ini pada dasarnva sama dengan bentuk struktur lingkaran, seperti untuk
menggambar posisi staf sulit.
d.
Berbentuk oval
Struktur organisasi
berbentuk "OVAL atau BULAT TELUR" sering dipergunakan dalam
perundingan-perundingan politik. Dalam Perundingan politik antara negara yang
berselisih, biasanya soal meja tempat berunding digunakan meja yang berbentuk
oval. Hal ini mencerminkan bahwa setiap negara punya kedudukan (posisi) yang sama
derajatnya.
D. RENTANG
KENDALI
Rentang kendali sangat perlu
dalam pengorganisasian, karenir berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi
dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang kendali perlu dalam suatu
organisasi, karena adanya “limits factor (keterbatasan)" manusia, yaitu
keterbatasan "waktu, pengetahuan, kemampuan dan perhatian."
faktor-faktor yang membatasi besar-kecirnya rentang
kendali, adalah :
- Sifat dan terperincinya rencana;
- latihan-latihan dalam perusahaan;
- Posisi pemimpin dalam struktur organisasi;
- Dinamis atau statisnya organisasi;
- Kemampuan dan handalnya alat komunikasi;
- Tipe pekerjaan yang dilakukan;
- Kecakapan dan pengalaman manajer;
- Tingkat kewibawaan dan energi mnajer;
- Dedikasi dan partisipasi bawahan.
D.
MACAM-MACAM ORGANISASI
Organisasi dikenal jika
dipelajari berdasarkan:
- Berdasarkan Proses Pembentukannya;
- Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah;
- Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar-Kecilnya;
- Berdasarkan Tujuannya;
- Berdasarkan Organization Chartnya;
- Berdasarkan Tipe-tipe / Bentuknya.
1.
Berdasarkan Proses Pembentukannya
Organisasi dikenal "Organisasi Formal dan
Organisasi lnformal".
a. Organisasi Formal:
adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan
tertentu yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal,
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya.
b. Organisasi lnformal:
adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga
tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya tidak ada dan
hubungan-hubungan terjalin secara pribadi saja (personal/ private relationship
bukan formal relationship).
2. Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan
Pemerintah
a. Organisasi Resmi, adalah organisasi yang dibentuk
oleh (ada hubungannya) dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada Lembaran
Negara.
Misalnya: lembaga-lembaga pemerintahan, yayasan-yayasan, dan
perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum.
b. Organisasi
Tidak Resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan pemerintah dan
atau tidak terdaftar Pada Lembaran Negara, seperti organisasi-organisasi
swasta; mungkin juga suatu organisasi yang dibentuk oleh pemerintah, tetapi
organisasi ini merupakan unit-unit yang sifatnya swasta.
Misalnya: Klub Bola Voli, Klub Sepak Bola, Group Kesenian, Organisasi
pendaki gunung, Kelompok belajar dan lain-lainnya.
3. Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar-Kecilnya
a. Organisasi Besar;
b. Organisasi Sedang
(Menengah);
c. Organisasi Kecil.
Tolok ukur (skala)
besar-kecilnya organisasi ini sifatnya relatif, karena ditentukan oleh banyak
faktor. Tetapi besar-kecilnya organisasi Perlu diketahui, karena akan
mempengaruhi pilihan manajemen yang akan diterapkan.
4.
Berdasarkan Tujuannya
a. Public Organization (organisasi sosial), adalah
organisasi yang (nonprofit) yang tujuan utamanya untuk melayani kepentingan umum/
tanpa perhitungan rugi-laba. Tujuannya adalah memberikan pelayanan dan bukan
memperoleh laba (nonprofit motive).
Misalnya: Pemerintah, yayasan-yayasan
sosial dan lain-lainnya.
b. Business Organization (organisasi perusahaan)
adalah organisasi yang didirikan untuk tujuan komersial (mendapatkan laba) dan
semua tindakannva selalu bermotifkan laba (profit motive). Jika organisasi
perusahaan tidak memberikan laba/keuntungan lagi, maka tidak rasional untuk
melanjutkannya lagi.
Dilihat dari bidang usaha organisasi perusahaan ini dikenal perusahaan perusahaan
produksi, perdagangan dan pemberi jasa.
Dilihat dari sudut hukum dibedakan perusahaan perseorangan (single
proprietorship), dan perusahaan milik bersama (partnership).
Misalnya: "Firma, CV, PT, Koperasi dan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)."
5. Berdasarkan organization Chart/Bagan Organisasinya
a. Berbentuk segitiga vertikal (Arrangement Chart);
b. Berbentuk segitiga horizontal;
c. Berbentuk kerucut vertikal /horizontal;
d. Berbentuk lingkaran dan atau setengah lingkaran;
e. Berbentuk bulat telor (Oval).
Organization Chart (bagan organisasi) adalah suatu bentuk diagramatis yang menunjukkan aspek-aspek
penting suatu organisasi, meliputi fungsi-fungsi utama dan hubungannya
masing-masing, saluran pengendalian, wewenang dan pendelegasian wewenang dari
masing-masing karyawan yang diserahi tugas.
Master chart (bagan induk) adalahbagan/skema yang menunjukkan
seluruh struktur organisasi.
Suplementary chart (baganpelengkap) adalah menggambarkan bagian-bagian/komponen-komponen
yang secara eksklusif serta memberikan lebih banyak detail, seperti hubungan
wewenang dan tugas-tugas dalam bidang masing-masing.
organization Manual (pedoman pelengkap) adalah detail-detail tambahan yang disediakan untuk
melengkapi keterangan-keterangan yang ditunjukkan oleh bagan organisasi.
Organization Chartand Manuals (bagan dan pedoman organisasi)
adalah alat bagi Para manajer, karena membantu untuk
mendapatkan suatu tindakan
manajerial yang baik; tetapi alat itu sendiri (chart and manual) tidak merupakan "managerial action”.
Kesimpulan:
Bagan (Struktur=Chart)
organisasi mutlak harus dibuat dan diinformasikan secara jelas kepada semua karyarwan, karena
dengan struktur inilah dapat diketahui garis wewenang/tanggung jawab, membantu
mmenjelaskan arti dan status dari bermacam-macam unit organisasi serta
memperbaiki hubungan-hubungan yang ada.
Manual yang tertulis membuat
struktur organisasi lebih berarti bagi karyawan, membantu personalia
mengaktifkan seluruh struktur organisasi bagi karyawan, membuatnya mudah
dimengerti serta mengembangkan kesetiaan dan dukungan. Akhirnya manual yang
tertulis membuat "back passing" menjadi minimum, tanggung jawab
menjadi maksimum.
6.
Berdasarkan Tipe-tipe/ Bentuknya
1. Organisasi Lini (Line Organization);
2. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff
Organization);
3. Organisasi Fungsional (Functional Organization);
4. Organisasi Lini, Staf dan Fungsional (Line, Staff and
Functional Organization);
5. Organisasi Komite (Committee Organization).
1. Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi Lini ini
diciptakan oleh Henry Favol danbiasanya organisasi ini dipakai
perusahaan-perusahaan kecil saja.
Dalam organisasi lini ini
pendelegasian wewenang dilakukan secara vertikal melalui garis terpendek dari
seorang atasan kepada bawahannya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada
atasannya juga dilakukan melalui garis vertikal yang terpendek. Perintah-perintah
hanya diberikan seorang atasan saja dan pelaporan tanggung jawab hanya kepada
atasan bersangkutan.
Ciri-ciri
Organisasi Lini
- organisasinva relatif kecil dan masih sederhana.
- Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melalui garis wewenang terpendek.
- Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
- Jumlah karyawannva relatif sedikit dan saling kenal-mengenal.
- Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak beraneka macam.
- Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan dan kebijaksanaan dari organisasi.
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya, artinya di samping pekerjaan pokoknya, ia masih berkuasa dan bertanggung jawab pula dalam tugas-tugas tambahan, seperti urusan kepegawaian, keuangan, administrasi dan lain sebagainya.
STRUKTUR ORGANISASI LINI
Kebaikannya:
1. Kesatuan pimpinan dan asas kesaluan komando tetap
dipertahankan sepenuhnya.
2. Garis komando dan pengendalian tugas, tidak mungkin
terjadi kesimpangsiuran karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
3. Proses pengambilan keputusan, kebijaksaan dan instruksi-instruksi
berjalan cepat, tidak bertele-tele.
4. Pengawasan melekat secara ketat terhadap kegiatan-kegiatan
karyawan dapat dilaksanakan.
5. Kedisiplinan dan semangat kerja karyarvan umumnya
baik.
6. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
7. Rasa solidaritas dan Esprit de Corp para karyawan pada
umumunya tinggi, karena masih saling kenal-mengenal.
Keburukannya:
l. Tujuan pribadi pucuk pimpinan dan tujuan organisasi
seringkali tidak dapat dibedakan.
2. Ada kecenderungan dan kesempatan pucuk pimpinan
untuk bertindak secara otoriter/diktator.
3. Maju / mundurnya organisasi bergantung kepada
kecakapan pucuk pimpinan saja, karena wewenang menetapkan keputusan,
kebijaksanaan dan pengendalian dipegang sendiri.
4. Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung
pada satu orang, sehingga jika ia tidak mampu/berhalangan organisasi terancam kehancuran.
5. Kaderilisasi dan pengembangan bawahan kurang
mendapat perhatian, karena mereka tidak diikutsertakan dalam perencanaan, pengambilan
keputusan dan pengendalian.
6. Rencana, keputusan, kebijaksanaan dan pengendalian
relatif kurang baik, karena adanya keterbatasan (limits factor) manusia.
2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
ini pada dasarnya merupakan kombinasi dari organisasi lini dan organisasi
fungsional. Kombinasi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan kebaikan-kebaikannya
dan meniadakan keburukan-keburukannva.
Asas kesatuan komando tetap
dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk
pimpinan kepada pimpinan di bawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnva yang
berhak untuk menetapkan keputusan, kebijaksanaan dan merealisasikan tujuan perusahaan.
Tipe organisasi lini dan
staf ini umumnva digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas
dan pekerjaannya banyak.
Ciri-ciri Organisasi Lini dan Staf:
1. Pucuk pimpinannva hanva satu orang dan dibantu oleh
para staf.
2. Terdapat dua kelompok wervenang, yaitu rvewenang
lini dan wewenang staf.
3. Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap
atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan
langsung.
4. Organisasinya besar, karyawannya banyak dan
pekerjaannya bersifat kompleks.
5. Hubungan antara atasan dengan para bawahan tidak
bersifat langsung.
6. Pimpinan dan para karyarvan tidak semuanya saling
kenal-mengenal.
7 . Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan
digunakan secara
optimal.
STRUKTUR ORGANISASI LINI DAN STAF
|
|
|
|
Kebaikannya:
l. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab
pimpinan tetap berada dalam satu tangan saja.
2. Adanva pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini
dan wewenang staf.
3. Adanya pembagian tugas dan tanggung jarvab yang
jelas antara pimpinan staf dan pelaksana.
4. Pimpinan mempunyai bawahan tertentu,sedang bawahan mempunyai
hanya seorang atasan tertentu saja.
5. Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung
jawab kepada seorang atasan tertentu saja.
6. Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih
lancar, karena mendapat bantuan
data, informasi, saran-saran dan pemikiran dari Para stafnya.
7. Asas the right man in the right job lebih mudahdilaksanakan.
8. organisasi ini fleksibeldan luwes, karena dapat diterapkan
pada organisasi besar/kecil, maupun organisasi perusahaan atau organisasi sosial.
9. Kedisiplinan dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya
sesuai dengan keahliannya.
10.Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh
seoptimal mungkin.
11.Koordinasi relatif muclah dilakukan, karena sudah
ada pembagian tugas yang jelas.
12.Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat
dikembangkan, karena mereka bekerja sesuai
dengan kecakapan dan keahliannya.
13. Perintah dan pertanggungiarvaban melalui garis
vertikal terpendek.
Keburukannya:
l. Kelompok pelaksana
sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan nasihat.
2. solidaritas dan Esprit de cops karyawan kurang,
karena tidak saling kenal-mengenal.
3. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab
setiap unit menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah
organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus
dilakukan. Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada
"spesialisasi" yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan
suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. Direktur Utama (Dirut)
mendelegasikan wewenang kepada para direktur dan para direktur ini
memerintahkan tugas /spesialisasinya kepada pelaksananya. Dengan demikian maka
para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa orang atasan yang
masing-rnasing hanya menguasai satu keahlian (spesialisasi) saja dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas bidang (spesialisasinya) masing-masing;
jelasnya pelaksana/ bawahan mempunyai beberapa orang atasan langsungnva. F. W. Taylor
yang menciptakan organisasi fungsional ini.
Ciri-ciri
Organisasi Fungsional
1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan.
2. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang
atasan.
3. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
4. Koordinasi menyeluruh biasanya hanva diperlukan
pada tingkat atas.
5. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini
dan wewenang fungsi.
4.Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
Organisasi
tipe ini merupakan ombinasi dari organisasi ‘lini, lini dan staff, fungsional”
dan biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks.
Pada tingkat Dewan Komisaris diterapkan tipe
organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle manajer diterapkan tipe
organisasi fungsional.
5.Organisasi komite
Adalah suatu organisasi yang
masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif.
Organisasi komite mengutamakan pimpinan, dan komite ini bersifat manajerial.
Organisasi komite ada yang
bersifat ‘tetap’ dan ada juga yang ‘sementara’. Bersifat tetapjika para
anggotanya ditetapkan berdasarkan fungsi/ jabatannya. Bersfat sementara jika para anggotanya
ditetapan berdasrkan orangnya.
F.
TEORI-TEORI ORGANISASI
Untuk mempelajari
perkembangan organisasi dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sebagai
berikut.
Pendekatan Organisasi :
1. Pendekatan Klasik.
2. Pendekatan Tingkah Laku.
3. Pendekatan Struktur.
4. Pendekatan Sistem.
1.
Pendekatan Klasik terhadap organisasi
Pendekatan Klasik
(Tradisional) ini didasarkan pada “TEORI MESIN". organisasi diibaratkan
sama seperti mesin yana onderdilnya setiap saat dapat diganti dan setiap bagian
mempunvai tugas tertentu sesuai dengan fungsinya.
Pendekatan ini sangat memperhatikan
pembagian kerja, spesialisasi dan standar dalam mendesain organisasi, sehinggu
organisasi yang dibentuk dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Efisien dan efektif, artinya agar semua unsur manajemen (6M) berdaya guna dan
berhasil guna.
Contoh
Pendekatan Klasik
Alat musik piano terdiri
dari banyak "toets" dan setiap toet hanya mengeluarkan bunyi tertentu
(do, re, mi, fa, sol, la, si). Jika spesialisasi setiap bunyi toet itu dikoordinasikan
/ dipadukan maka akan terciptalah lagu yang merdu.
Demikian pula halnya dengan
organisasi, jika pembagian kerja secara spesialisasi diterapkan dan kemudian
dikoordinasikan maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Ciri-ciri
Pendekatan Klasik
1. Pencapaian efisiensi kerja berdasarkan prinsip
spesialisasi.
2. Organisasi sebagai suatu sistem
"mekanis".
3. Peningkatan efisiensi dilakukan melalui control
system.
4. Manusia hanya dapat digerakkan dengan insentif
ekonomis.
5. Spesialisasi dan prestasi dijadikan standar.
Kritik
terhadap pendekatan Klasik
1. Organisasi dipandang sebagai sistem tertutup.
2. Manusia dianggap seperti onderdil mesin yang dapat
dikuasai sepenuhnya serta mudah diganti.
3. Organisasi dianggap seperti suatu mesin.
4. Teori organisasi dan manajemen dibuat oreh para
praktisi.
5. Prestasi organisasi tergantung pada tingkat
spesialisasi terendah.
Max weber dengan teori Birokrasinva mengemukakan enam
macam prinsip organisasi, yaitu :
1. Pembagian pekerjaan didasarkan pada prinsip
spesialisasi.
2. Perlu adanya kejerasan tentang hierarkhi wewenang.
3. Perlu adanya suatu peraturan yang menyangkut
hak"dan kewajiban sesuai dengan jabatan masing-masing.
4. organisasi perlu mempunyai prosedur daram melaksanakan
pekerjaan.
5. Hubungan vang terjadi dalam organisasi bersifat impersonality.
6. Promosi dan seleksi karyan an harus didasarkan pada
kemampuan teknis, baik untuk karyawan operasional maupun pimpinan.
BAB 3
MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS
A. MOTIVASI
(MOTIVATION)
Motivasi berasal dari kata
latin "MOVERE" yangberarti "DORONGAN atau DAYA PENGGERAK".
Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mervujudkan tujuan perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan
bukan saja mengharapkan karyawan yang "mampu, cakap dan terampil",
tetapi yang terpenting mereka mau bekeria giat dan berkeinginan untuk mencapai
hasil kerja yang optimal.
Kemampuan, kecakapan dan
keterampilan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau
bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang
dimilikinya. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang
tinggi.
Kenapa motivasi harus
dilakukan pimpinan terhadap bawahannya?
1.
Karena pimpinan
membagi-bagikan bawahan pekerjaannya kepada para untuk dikerjakan dengan baik.
2.
Karena ada
bawahan yang mampu untuk mengerjakan pekerjaannya, tetapi ia malas atau kurang
bergairah mengerjakannva.
3.
untuk memelihara
dan bawahan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. meningkatkan kegairahan kerja dalam
tugas-tugasnya.
4.
Untuk memberikan dan kepuasan kerja kepada
bawahannya
Manajer dalam memotivasi ini
harus menyadari, bahwa orang akan mau bekerja keras dengan harapan, ia kan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginannya dari hasil pekerjaannya.
Peterson dan plowman
keinginan-keinginan itu, adalah:
l. The desire to live, artinya keinginan untuk hidup
merupakan keinginan utama. dari setiap orang; manusia bekerja untuk dapat makan
dan rnakan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
2. The desire for posession, artinya keinginan untuk memiliki
sesuatu dan ini salah satu sebab mengaPa manusia mau bekerja.
3. The desire
for power, artinya keinginan akan kekuasaan.
4. The desire for recognation, artinya keinginan akan pengakuan.
Motif dapat diartikan
sebagai "Driving Force" yang menggerakkann manusia untuk bertingkah
laku dan berbuat dengan tujuan tertentu.
Drs. Malayu
SP. Hasibuan
Motif adalah suatu
perangsang keinginan (rvant) dan dava penggerak kemauan bekerja seseorang;
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Drs.
Moekijat
Motif adalah suatu
pengertian yang mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau
dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Bernard
Berelson dan Gray A. Steiner
Sebuah motif adalah suatu
pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau
mengarah kepada sasaran akhir.
Drs. Malayu
S.P. Hasibuan
Motivasi adalah pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
untuk mencapai kepuasan.
Harold
Koontz
Motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
Wayne F.
Cascio
Motivasi adalah suatu
kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannva
(misalnya: rasa lapar, haus dan bermasyarakat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar